Rabu, 16 November 2011

PERBEDAAN 4 TIPE KEPRIBADIAN

Setiap individu memiliki empat tipe kepribadian dalam dirinya, namun salah satunya akan menjadi dominan. Setiap imdividu juga harus mampu menempatkan diri, mis:kapan harus menjadi orang yang menyenangkan ataukah kapan menjadi tipe pendengar yang baik. Nah, menurut kutipan dari yahoo.co.id berikut perbedaan 4 tipe kepribadian:

* Si gesit
Karakternya memiliki mood yang seringkali berubah. Orang dengan tipe kepribadian ini cenderung lebih senang menyampaikan apa yang ada di pikirannya dan tak suka menyimpan masalah atau sesuatu. Soal pekerjaan, orang dengan tipe ini selalu ingin berpindah-pindah karena karakternya yang suka eksplorasi. Namun seringkali, eksplorasinya tak diselesaikan dan kembali berpindah.

Si gesit tak suka menunda, cepat bosan, dan tak tahan dengan pekerjaan yang sifatnya statis. Karena memiliki kepribadian ekstrover, si gesit cenderung ceplas-ceplos saat bicara, lebih sering berbicara daripada berpikir.

“Seringkali ia salah bicara karena tak dipikirkan matang sebelumnya,” jelas Erwin, sambil menambahkan bahwa tipe ini cenderung energik, selalu ingin terdepan jika bicara tren, pemaaf, dan cenderung pelupa. “Ia mudah memaafkan karena pada dasarnya ia mudah lupa. Jadi ia takkan ingat jika Anda pernah melakukan kesalahan kecil, misalnya,” tambahnya.

* Si rinci
Ia selalu penuh perhitungan, setiap langkah dan keputusan yang akan dibuatkan dipikirkan dengan seksama. Kecenderungannya, ia akan berpikir lebih banyak daripada bertindak karena memiliki kepribadian yang perfeksionis. Si rinci merasa perlu menyusun segalanya dengan baik, benar, teratur, rapi, rinci, dan detail. Karenanya, ia tak pernah melewatkan jadwal yang sudah disusunnya. Ritual pagi hari misalnya, sebut Erwin, tak boleh ada yang terlewati. Berapa lama waktu mandi, merapikan diri, bahkan pakaian apa yang ingin dikenakan sudah diaturnya untuk seminggu misalnya.

“Orang dengan tipe ini selalu harus in order. Saat harus bergerak ia akan berpikir lama, bisa didahului oleh si gesit. Karenanya, setiap kepribadian harus diseimbangkan agar kesempatan tak hilang,” jelas Erwin.

* Si kuat
Tipe kepribadian yang kuat tak suka basa-basi, dan cenderung bicara apa adanya. Tipe ini selalu mengejar tujuan apapun yang terjadi. Meski harus melewati berbagai cara, ia akan melakukannya untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini dilakukannya karena si kuat lebih menyintai hasil daripada proses. Beda dengan si gesit yang lebih menyintai proses. Si kuat tak banyak bicara panjang lebar, ia hanya bicara seadanya. “Wajahnya lempeng,” kata Erwin, menggambarkan karakter si kuat.

* Si damai
Tipe ini cenderung santai, mengalir apa adanya, tak suka melakukan sesuatu yang di luar kebiasaannya. “Nggak neko-neko,” begitu kata Erwin. Namun kecenderungannya, orang tipe ini seringkali dimanfaatkan teman-temannya. Di sisi lain, si damai lebih berjiwa besar dibandingkan tipe kepribadian lainnya. Ia tidak egois dan selalu menjadi pendengar yang baik bagi teman-temannya. “Si damai sering dijadikan teman curhat,” jelas Erwin.

Anda bisa menjadi si kuat, si damai, si rinci, atau si gesit sekaligus, atau hanya salah satu atau dua di antaranya. Apapun itu, yang terpenting adalah Anda bisa melengkapi berbagai tipe kepribadian agar seimbang dan lebih matang. Pertanyaannya kemudian adalah apakah Anda mau menjadi pribadi matang? Mau menyeimbangkan kepribadian, dengan memotivasi diri menggali potensi, dan mengembangkan kepribadian positif yang dimiliki atau belum ada dalam diri?

0 komentar:

Posting Komentar