Selasa, 02 November 2010

Indahnya Sebuah Nasehat

Sesungguhnya manusia itu selalu dalam keadaan merugi, tambah hari tambah rugi, tambah tua tambah rugi, tambah umur tambah rugi kecuali orang yang tiap hari berjuang sekuat tenaga agar makin kokoh imannya, makin mantap keyakinanya. Karena jika hidup tanpa diiringi kekokohan iman, amal apapun tidak akan betul akhirnya.

Meskipun punya harta banyak, kalau tidak punya iman, maka harta itulah yang akan memperbudak dirinya. Kalau dia punya kedudukan tapi tidak punya iman maka kedudukannya yang akan menjatuhkan dirinya. Jika dia memiliki penampilan yang menawan, tapi kalau dia tidak punya iman maka penampilannya yang akan menjerumuskan dirinya sendiri ke jurang kebinasaan.

Orang yang beruntung adalah orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, yaitu orang yang setiap hari dan setiap saat berusaha sekuat tenaga agar bertambah amal kebaikannya, dan mereka saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Ciri amal yang shaleh itu ada dua, yaitu pertama dilandasi dengan niat yang benar dan lurus hanya untuk Allah subhanahu wa ta’ala, kemudian yang kedua amalnya sendiri harus benar, harus sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam.

Sejarah telah mencatat bahwa penyebab suatu kaum selalu mendapat ujian berupa bencana adalah karena lemahnya iman diantara mereka, yang kedua adalah karena bangsa/kaum tersebut masih kurang dalam beramal dan yang ketiga adalah tidak adanya sikap saling nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.

Kita sering mendengar seorang suami gagal dalam menasehati istrinya, seorang ibu susah menasehati anaknya, seorang guru susah menasehati muridnya, seorang pimpinan sulit menasehati bawahannya. Kenapa bisa demikian? Jawabannya cukup sederhana, kebanyakan orang hanya bisa memberikan nasehat dengan mantap kepada orang lain. Tetapi sayangnya, ketika memberikan nasehat kita begitu bersemangat, ketika memberikan saran kita semangat, apalagi ketika kita memberikan komentar dan koreksi terhadap orang lain begitu bersemangatnya sampe-sampe tanpa disuruh kita sudah mengoreksi terlebih dulu. Tetapi ketika giliran kita dikoreksi justru kita tidak sanggup menerimanya.

Nah... oleh karena itu, kepada siapapun yang akan memberikan nasehat, syarat utamanya adalah kita harus menjadi orang yang terlatih untuk bisa menerima nasehat, terlatih untuk menerima kritik dan terlatih untuk menerima koreksi. Sebelum kita sanggup untuk melatih diri kita, sulit sekali bagi kita akan memiliki sebuah nasehat yang memiliki kekuatan yang dapat menggugah dan merubah orang lain.

So... jadilah kita sebagai orang yang mampu melihat saran, kritik, nasehat serta koreksi itu merupakan sebuah kebutuhan bagi diri kita dan hati kita.

“Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”

(Al ‘Asr: 1-3) Selengkapnya...

Sabtu, 14 Agustus 2010

Jumat, 18 Juni 2010

Home


Selamat datang,

Saya ucapkan selamat datang ke di2n blog atas kunjungannya. Salam kenal buat semua pengunjung blog ini. Ternyata buat blog itu memang agak sulit ya ?, di2n blog terbuat tanggal 17 Juli 2010.

Saya sangat-sangat mengharapkan saran dan kritik buat blok ini kepada semua rekan pengunjung, karena blog ini sangat sederhana masih jauh sempurna dibandingkan dengan blog-blog lainnya.

Semoga blog ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin Selengkapnya...